Pages

Sunday, December 18, 2011

Di hujan tahun ini


Ada rasa yang tak mau enyah dan terkikis. Di kota panas yang gerimis
Hei, apa kabar lelaki diam? Senyum manggis yang manis selalu menggetarkan.
Adakah bait indah dari sang pujangga kata? Ketika hujan datang menguras habis romansa gerimis, kau menebas habis getar jiwa yang siksa.
Kotamu, kota kita
Kini tak lagi berjarak berlapis
Namun hujan, lagi-lagi mebuyarkan mendung yang meluap-luap, kini hilang.
Terang, namun tak tampak...
Kau  pergi saatku tak hendak beranjak.
Aku masih disini, di hujan tahun ini

13-12-2011, @PTR

3 comments:

  1. He2. Abstrak bgt kak. Mboten ngertos.

    ReplyDelete
  2. Heehehe, tergantung persepsi yang baca aja ci

    ReplyDelete
  3. Kini jarak tak tampak dari mata sang cahaya, berharap kasih tak sentuh mata... Kau cahaya senyum tercinta, jauh walu hujan coba sentuh hati tenang jiwa....
    Wahai perampuan manja? Apa kabarmu disana? Kau bagai hembusan angin malam tahajjud bangunkan jiwa..
    Kini disaatku rindu,tangis terukir kian indah di pipi sujud seorang hamba, apakah cita kan sampai ke ujung mata...? Kini hamba hanya berharap pada cahaya sang tuhan jiwa..

    ReplyDelete

Popular Posts