Pages

Wednesday, December 21, 2011

Judulnya; Pelatihan RPP Berkarakter

"Pendidikan berkarakter". Apa yang kawan bayangkan ketika mendengar kata-kata tersebut?

Hmm, jadi gini, tepat dua hari yang lalu saya mengikuti pelatihan Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) Berkarakter. Ceritanya, ini pelatihan buat guru-guru gitu. Saya yang sekarang sedang melaksanakan kegiatan pengabdian, ya ikut juga lah. hehehe

Pemateri yang merupakan salah satu pengawas sekolah dari kementrian agama provinsi menjelaskan panjang lebar mengenai RPP. Bagaimana cara-cara pelaksanaannya, proses pembuatan silabus, sampai pada tolok ukur keberhasilan pembelajaran berkarakter. Beliau menyampaikan secara spesifik bagaimana RPP itu dengan memberikan contoh pada masing-masing mata pelajaran. Yang paling saya ingat dan saya dengar adalah ketika beliau memberi contoh karakter yang dibentuk oleh pelajaran fisika.

Jadi, dari pelajaran fisika, nilai karakter yang bisa diambil salah satunya yaitu nilai kejujuran. Ketika kita menghitung atau menyelesaikan sebuah persoalan fisika, maka hasil dari hitungan kita itu (jika proses penghitungannya sudah benar) merupakan hasil yang tak bisa diganggu gugat. Bagaimanapun hasilnya, hasil itulah yang mesti dilaporkan. Dari sini, mata pelajaran fisika mendidik untuk berlaku jujur dan apa adanya.

Setelah membaca satu contoh tadi, pasti kawan-kawan sudah bisa membayangkan bagaimana sih pendidikan berkarakter yang dimaksudkan oleh ahli-ahli pendidikan itu dan pasti kawan-kawan sudah bisa membayangkan karakter apa saja yang bisa diambil dari masing-masing mata pelajaran. Jadi, dengan RPP ini diharapkan akan terbentuk karakter yang baik-baik dari anak didik melalui mata pelajaran-mata pelajaran yang diberikan.

Lalu, bagaimana bayangan anda tentang pendidikan berkarakter?

Kalau saya, ketika pertama kali mendengar kata “pendidikan berkarakter”, yang terbayang oleh saya adalah suatu usaha pembentukan karakter anak didik yang dicontohkan oleh seluruh perangkat sekolah terutama oleh tenaga pendidik atau guru. Intinya, pendidikan berkarakter yang saya maksudkan di sini adalah berpusat pada KETELADANAN yang diberikan oleh tenaga pendidik berdasarkan keahlian di bidangnya masing-masing. Kalau gurunya sudah menunjukkan sikap dan perilaku baik, maka secara otomatis anak didik akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Bener gak??? (pengalaman nih :p)

Hemat saya, (weish bahasanya kayak enterpreneur2 gt :D) pendidikan berkarakter ini sebenarnya bukan hal yang baru. Ini sudah dilakukan oleh guru-guru sejak zaman nenek moyang kita dahulu. Apalagi di pesantren, penerapan pendidikan berkarakter ini ya memang wajib. Hanya saja mungkin RPP yang ingin diterapkan sekarang lebih spesifik dan semua rencana pembelajaran harus tertuang dalam bentuk draft tulisan. Mengapa harus dituangkan dalam bentuk tulisan? Biar pengaplikasiaannya lebih terkontrol [mungkin]...+_+



#Introspeksi: Selama beberapa tahun sekolah+kuliah, apakah karakter yang diinginkan oleh almamater kita telah terbentuk dalam diri kita??? (jawab dalam hati) ^_^








3 comments:

  1. Pendidikan berkarakter akan tercipta "jika dan hanya jika" para pengajar memiliki karakter juga!! (menurut saya)

    pengajar yg berkarakter mksd nya, pengajar yg memiliki target dan cara2 efektif untuk merangsang minat para pelajar dlm mnuntut ilmu. bukan pengajar yg hanya sekedar melepaskan tanggung jawab untuk mengajarkan materi.. (ngeri yak!! haha)

    ReplyDelete
  2. Setuju betul sy....! intinya harus ada keteladanan dari pendidiknya. Makasih Ustdz, komentarnya :)

    ReplyDelete
  3. Banyak orang yang beranggapan kita tidak memiki pendidikaan berbasis karakter, wah menurut ana salah besar.. Kita punya islam dan siroh Muhammad SAW, beliakan diutus buat perbaiki akhlak manusia, apa itu bukan karakter? Sekarang yang terpenting adalah back to Alloh n Rosululloh, ga yg laen, apa lg RPP yang sekarang, yang kita pake karakter ap?...... Cukup Alloh dan Rosululloh sebagai pembimbing :-)

    ReplyDelete

Popular Posts