Pages

Monday, August 1, 2011

01-Ramadhan, Skripsi

Ini malam pertama bulan ramadhan, kawan. Syukur tercurah atas kesempatan yang masih diberi oleh-NYA, Kesempatan menjumpai bulan yang penuh ampunan. ALHAMDULILLAH.

Berbeda dengan malam ramadhan tahun lalu. Kali ini aku diberi kesempatan untuk mendapati bulan ramadhan di kota pahlawan. Jujur saja kawan, melalui ramadhan di tengah-tengah keluarga memang selalu memberikan kesan tersendiri. Ya, Tahun lalu, aku diberi kesempatan sebulan penuh berpuasa bersama keluarga. Menyenangkan sekali, kawan. Banyak hal yang kudapat selama bulan puasa tahun lalu. Tahun ini, karena sesuatu hal yang harus kuselesaikan, aku harus melalui bulan ini di sini. Di kota pahlawan ini. Ramadhan  tahun ini menjadi sedikit berbeda.

Yeah. Ramadhan kali ini menjadi berbeda (selain karena jauh dari keluarga) adalah karena aku harus menyelesaikan tetek-bengek mengenai kelulusan. 4 tahun rasanya terlalu lama untuk menundanya lagi. Insyaallah. Ya, aku harus benar-benar berjuang untuk benar-benar menyelesaikannya. Rasanya aku ingin sekali memulai kehidupanku yang baru. Kehidupan yang "bebas" seperti kehidupan yang pernah kulalui dulu (Oh... skripsi ini menyiksaku. Hehehe lebay ). Apapun, ini harus kusyukuri karena beberapa tahap sudah  berhasil kulewati setelah menempuh perjalanan panjang yang berkelok-kelok. Skripsi membuatku tersadar betapa banyak fisika yang belum kuketahui :(
 
Hmm, ngomong-ngomong masalah skripsi, aku jadi ingat tahun-tahun yang lalu, ketika memperhatikan status-status fb dari kakak-kakak kelas yang (sepertinya) sangat pusing memikirkan skripsi, aku jadi penasaran. Ketika itu aku berfikir dan bertanya-tanya, "emang sampe segitunya ya? koq kayakanya rumit banget?" akupun ingin cepat-cepat merasakan yang namanya 'ngerjain skripsi'. Dan ternyata kawan. Ini lebih rumit dari yang kubayangkan. Wah, betul adanya jika ada seorang yang mengatakan jalan mengerjakan skripsi itu berkelok-kelok dan Kelokan tertajam kulalui saat aku harus melakukan presentasi skripsi, kawan. Ini sangat berkesan dan ini menjadi suatu hal yang sangat sayang untuk dilewatkan tanpa ada pendokumentasian. 

Ceritanya begini, aku mendapatkan dosen penguji yang terkenal tegas. Ya, mungkin bahasa yang sering dipakai mahasiswa adalah dosen 'killer'. Wah! ketika melihat jadual sidang skripsi yang tertempel di depan departemen, lututku rasanya lemas. Bagaimana tidak? menurut pengalaman, kakak-kakak yang pernah diuji oleh dosen ini harus menjalani beberapa kali sidang untuk mendapat prediket lulus. Hmm, aku hanya berdo'a ini bukan pertanda buruk.

Setelah melewati beberapa persiapan (yang tidak terlalu mantap-sebab analisis datanya banyak banget), akhirnya hari itu tiba. Jum'at, 22 juli 2011. Ini merupakan hari bersejarah. Ada hal mengagumkan ketika hari itu tiba. Rupanya bukan hanya aku yang berdebar-debar, kawan. keluarga di rumah yang kukabari dan teman-teman dekatku nyatanya ikut merasakan apa yang kurasakan. Deg-deg-an. Kondisi ini kumanfaatkan untuk melecut semangat menghadapi hari itu. Bahwa apapun yang terjadi, ada orang-orang yang selalu 'berada' di sampingku yang selalu mendukung dan berd'oa untukku. Segala ppersiapan yang bisa kulakukan kupersiapkan dengan matang. Sehari sebelumnya aku sudah memperssiapkan  jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin untuk ditanyakan pada saat sidang nanti.

Pesan singkat dari ayah kubaca berulang-ulang. Jangan lupa baca bismillahi tawakkaltu 'alallahi laa haula walaa quwwata illaa billah. Jangankan profesor, harimau yang galak pun akan takluk atas izin-NYA. Ah, rupanya Ayah tau kalau anak gadis bungsunya sedang galau. Hehehe.
 

Hari itu, dengan segenap kepercayaan diri, aku maju ke medan pertempuran. Presentasi kulakukan dengan semangat 45. Aku diberi waktu selama 20 menit untuk memaparkan tugas akhirku. Ya, waktu itu aku tidak grogi sedikitpun. Pertanyaan dari dosen penguji pertama berhasil kujawab dengan baik. Berlanjut ke dosen penguji kedua. This is the real war. Pertanyaan dimulai dengan mengoreksi penulisan abstrak dan dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Pertanyaan pertama masih bisa kuatasi bahkan aku menjawabnya sambil tersenyum....niatku, ini kulakukan untuk mencairkan suasana. Payahnya,ternyata aku salah bersikap, kawan. Dosen penguji keduaku ini tak suka mahasiswa yang 'tersenyum'  ketika ujian. Hmm, pertanyaan-pertanyaan berikutnya membuatku merasa terpojok ketika aku terus berusaha menyampaikan maksud dari tulisanku yang ada di laporan skripsi itu. Namun beliau bersikeras mengomentari tulisan yang ada di laporanku---dan akhirnya aku semakin kaku ketika dosen pembimbingku tak ada yang membela. Aku terdiam, kawan. Sedikit kecewa. Jujur saja, kurasa aku bukan mahasiswa yang malas berkonsultasi dengan dosen pembimbing dalam penggarapan skripsi ini.
 

Pertanyaan masih berlanjut dari pembimbing 1 dan 2. Aku tak bisa lancar berkata-kata lagi. Aku benar-benar merasa terpojok. Saat itu, rasanya aku ingin menangis. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah kuduga akan ditanyakan ternyata benar. Dan payahnya, aku jadi lupa semua jawaban yang sudah kupersiapkan. Ah, mentalku memang masih perlu diasah lagi.


Dua jam berlalu, sidang pun dihentikan. Aku diminta keluar sejenak untuk menunggu hasil apakah aku lulus atau tidak. Perasaanku muncul tak karuan. Antara kecewa, sedih, galau, ah macam-macam'lah. Aku tak berharap banyak akan dinyatakan lulus pada saat itu. Tapi akhirnya aku dipanggil dan Alhamdulillah aku dinyatakan lulus, yah dengan syarat revisi. Alhamdulillah meski berdarah-darah, aku tetap bersyukur. Atas izin Allah, aku tidak menambah sejarah adanya mahasiswa yang sidang ulang dengan penguji ini. Dan satu hal yang paling kusyukuri pasca sidang skripsi adalah ini benar-benar sidang yang sangat berkesan.

Nah, di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, aku ingin mengucapkan terima kasih  banyak  terutama untuk Ayah dan Ibu atas kepercayaan yang kalian tanamkan padaku bahwa aku BISA. Terima kasih untuk dosen-dosen pengujiku atas sidang skripsi yang sangat berkesan. Terima kasih dosen -dosen pembimbingku atas didikan yang -secara tidak langsung- mendidikku untuk bisa mempertanggung jawabkan apa yang kutuliskan dan kukatakan. Terima kasih kawan-kawan atas dukungan dan do'a kalian. Mudah-mudahan ilmunya kita manfaat. AMIN... Semoga Ramadhan ini menjadikan kita manusia yang pandai bersyukur dan tetap berSEMANGAT untuk menjadi yang lebih baik. Keep Positif!



Quote----orang sukses terkadang lebih suka menceritakan kesulitan yang dia lalui saat ia meraih sukses itu, karena, waktu dapat merubah kesulitan yang tak terperi sekalipun menjadi kenangan yang sangat sayang untuk dilupakan----


*Fight untuk revisi. Sambil Tadarrus-an :)


 

No comments:

Post a Comment

Popular Posts