Pages

Wednesday, August 3, 2011

Kebetulan?

Ingin kembali. Aku ingin kembali. Meniti langkah yang kian gontai oleh kealpaan. Adakah kebetulan yang bertubi-tubi? Dua belas tahun telah terbilang. Semua terang benderang. Mereka senang dan juga aku...aku tak kalah riang. Ah, adakah kebetulan yang bertubi-tubi?


Saat cita tak kunjung nyata, saat harap terkejap hampir lenyap. Aku masih berdiri tegak dengan sebongkah keyakinan. Bahwa ini semua telah digariskan. Bahwa Ia yang maha penyanyang sedang menguji sejauh mana keinsyafan diri? Sadarkah atau,... lupakah?


Ini kesalahan. Ini kesalahan. Ini kesalahan. 


Oh, ke mana saja aku hari ini, tadi, kemarin, kemarin lusa dan tahun lalu? 48 terbilang bulan aku tak kunjung paham akan kealpaan. Inikah hukuman? Jiwa kian meradang mengharap belas kasian dari sang tuan. Akankah kembali menjadi tenang? Mungkin. Mungkin saja... bukankah orang bijak pernah bilang kalau tak ada yang tak mungkin di dunia? Ini tak bisa ditinggal diam.


Usaha! Sebab tak akan diubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubahnya sendiri. Do'a! Sebab usaha tanpa do'a adalah sombong, do'a tanpa usaha adalah kosong.

Perlahan bongkahan keyakinan menjadi bukit yang kian menjulang. Bahwa tak ada kebetulan. Semua telah digariskan. Ah, ingin rasanya membayar semua kealpaan yang terbilang-bilang. Sanggupkah? Hingga nanti kutemukan akhir dari awal yang terang?








Quote: "Sebesar keinsyafanmu sebesar itu pula keberuntunganmu"



No comments:

Post a Comment

Popular Posts